Buku berjudul Selamat Menjalakan Ibadah Puisi: Sehimpun Puisi Pilihan merupakan buku kumpulan puisi karya Joko Pinurbo atau yang popular dengan panggilan Jokpin, beliau adalah seorang penyair yang telah behasil menerbitkan belasan buku puisi dan mendapatkan berbagai gelar penghargaan atas kiprahnya sebagai penyair. Buku ini berisi 190 judul puisi pilihan dalam kurun waktu 1989-2012.
Maju Serbu Serang Terjang Petilan sajak berjudul “Diponegoro” di atas ditulis Chairil Anwar pada Februari 1943. Dengan mengungkap sosok Diponegoro¿putra tertua Sultan Hamengku Buwono III¿yang kuat dan liat menghadapi Belanda, Chairil menggelorakan kembali semangat juang. Sikapnya melawan kolonialisme tegas, seperti terungkap dalam puisi itu dan menjadi kutipan populer: sekali berarti, sud…
Buku berjudul Selamat Menjalakan Ibadah Puisi: Sehimpun Puisi Pilihan merupakan buku kumpulan puisi karya Joko Pinurbo atau yang popular dengan panggilan Jokpin, beliau adalah seorang penyair yang telah behasil menerbitkan belasan buku puisi dan mendapatkan berbagai gelar penghargaan atas kiprahnya sebagai penyair. Buku ini berisi 190 judul puisi pilihan dalam kurun waktu 1989-2012.
Maju Serbu Serang Terjang Petilan sajak berjudul “Diponegoro” di atas ditulis Chairil Anwar pada Februari 1943. Dengan mengungkap sosok Diponegoro¿putra tertua Sultan Hamengku Buwono III¿yang kuat dan liat menghadapi Belanda, Chairil menggelorakan kembali semangat juang. Sikapnya melawan kolonialisme tegas, seperti terungkap dalam puisi itu dan menjadi kutipan populer: sekali berarti, sud…
Buku berjudul Selamat Menjalakan Ibadah Puisi: Sehimpun Puisi Pilihan merupakan buku kumpulan puisi karya Joko Pinurbo atau yang popular dengan panggilan Jokpin, beliau adalah seorang penyair yang telah behasil menerbitkan belasan buku puisi dan mendapatkan berbagai gelar penghargaan atas kiprahnya sebagai penyair. Buku ini berisi 190 judul puisi pilihan dalam kurun waktu 1989-2012.
Maju Serbu Serang Terjang Petilan sajak berjudul “Diponegoro” di atas ditulis Chairil Anwar pada Februari 1943. Dengan mengungkap sosok Diponegoro¿putra tertua Sultan Hamengku Buwono III¿yang kuat dan liat menghadapi Belanda, Chairil menggelorakan kembali semangat juang. Sikapnya melawan kolonialisme tegas, seperti terungkap dalam puisi itu dan menjadi kutipan populer: sekali berarti, sud…